Posts

Showing posts from December, 2020

Spiritualitas Anak Bungsu

Image
 Renungan Harian Selasa, 15 Desember 2020 Fr. Giovanni A. L Arum Ø                  Bacaan Injil yang kita renungkan ini adalah bacaan khas Injil Matius. Sasarannya adalah jemaat Kristen yang berlatar Yahudi. Dua anak dalam perumpamaan ini secara jelas menggambarkan bahwa “anak pertama” (identik dengan orang Yahudi) belum tentu taat dan diselamatkan. Sedangkan “anak kedua” yang sering dianggap sebagai pendosa (jemaat Kristen dan orang - orang berdosa yang bertobat) justru merekalah yang mewarisi Kerajaan Sorga. Ø             Kita belajar dari 3 tokoh dalam Kitab Suci. Tokoh Pertama adalah “Sang Ayah”. Jelas tokoh ini menjadi gambaran Allah yang mencintai semua anaknya tanpa diskriminasi. Buktinya perintah Sang Ayah untuk SI Sulung dan Si Bungsu sama persis. Kalau kita menyadari konsep keluarga Yahudi, kita akan sadar bahwa Sang Ayah tidak pernah memaksa kedua anaknya bekerja sebagai budak. Mereka bekerja sebagai anak di kebun anggur Sang Bapa. Artinya, mereka bekerja untuk masa depa

Spiritualitas Yohanes Pembaptis

Image
Minggu, 6 Desember 2020 Renungan Atas Perikop Injil Markus 1: 1-8   Fr. Giovanni A. L Arum Calon Imam Keuskupan Agung Kupang Berdomisili di Centrum Keuskupan Agung Kupang                         Lilin kedua Adventus telah kita nyalakan. Kita bergerak perlahan menuju hari raya Natal. Sebagai seorang beriman, apa yang telah kita persiapkan dalam hari -hari Adventus ini? Apakah kita membiarkan segalanya berjalan “biasa-biasa saja”, tanpa ada yang membekas dan memberi makna bagi hidup kita? Lilin kedua Adventus disebut juga lilin iman ( the candle of faith ). Apakah lilin iman kita telah berpendar dalam kehidupan kita? Bacaan hari ini akan menghantar kita untuk menyalakan (kembali) lilin iman kita dengan belajar dari spiritualitas Yohanes Pembaptis.             Markus membuka kisah Injilnya dengan menampilkan sosok penting yang menghubungkan “Perjanjian Lama” dan “Perjanjian Baru”, yakni: Yohanes Pembaptis. Ialah nabi “abang batas”, yakni deret akhir dari barisan para nabi ya

Compassio Christi

Image
Sabtu, 5 Desember 2020 Renungan Atas Perikop Injil Matius 9: 35 - 10:1. 6-8   Fr. Giovanni A. L Arum Calon Imam Keuskupan Agung Kupang Berdomisili di Centrum Keuskupan Agung Kupang               Dalam kisah -kisah Injil Suci, ada satu ungkapan yang sangat kuat menunjukkan cinta Yesus kepada manusia, yakni: “tergerak hati oleh belas kasihan”. Ungkapan ini diterjemahkan dari kata Yunani “ splagchnizomai ”, yang berarti “merasa tergerak dalam batin atau merasa berbelaskasih”. Dalam istilah Latin, kata ini dipadankan dengan kata “ comppasio ”, yang tidak hanya berarti berbelas kasih, tetapi juga “turut menderita atau merasakan penderitaan” ( cum-passio ) orang lain.             Yesus menunjukkan cinta-Nya kepada umat manusia dengan “turut merasakan penderitaan” ( compassio ) mereka. Dalam Perikop Injil hari ini pun, Yesus menunjukkan hal yang sama. Ketika Ia berkeliling dan mengajar ke semua kota dan desa sembari mewartakan Kerajaan Allah dan melakukan banyak mukjizat sehin